Perempuan dan Interpretasi Makna Cantik

0


Pandangan tentang kecantikan yang melekat pada perempuan bukan lagi menjadi hal yang relatif, melainkan sudah menjadi hal yang universal. Hal ini disebabkan adanya standar-standar tertentu yang diciptakan sebagian besar oleh beberapa hal, salah satunya adalah  media, baik media cetak, elektronik, maupun media online. Di Era Millenial ini, para perempuan tentu sudah merasa nyaman dengan segala kecanggihan teknologi. Bahkan, bisa dikatakan bahwa perempuan saat ini sudah lebih jauh mengenal makna kecantikan yang menuntut para perempuan untuk terus tampil sempurna di mata publik. Namun, apakah makna kecantikan ini sudah dikenal oleh para perempuan sedalam makna cantik itu sendiri? Pada dasarnya, manusia memiliki sifat Bandwagond Effect. Dalam ilmu psikologi, dijelaskan sifat ini merupakan kecenderungan dimana seseorang mengadopsi suatu perilaku, gaya dan sikpa tertentu hanya karena orang lain juga melakukan hal yang sama terlepas dari kepercayaan atau prinsip dan ilai-nilai yang dianut. Maka dari itu, seorang perempuan harus memahami secara jelas makna kecantikan yang sesungguhnya untuk mewujudkan karakteristik perempuan  intelektual yang memiliki pemikiran yang berkualitas sehingga tercipta regenerasi perempuan cantik dalam arti yang sebenarnya.

Jika kita mengetahui secara teliti makna perempuan, ada berbagai macam arti dengan berbagai persfektif .Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna kata “perempuan” bertransformasi secara baik. Makna yang diperikan KBBI I sampai V mengalami perubahan signifikan. Pada KBBI I (1988) perempuan diartikan sebagai: 1. wanita 2. Istri; bini. Perubahan mulai terjadi pada KBBI II sampai V yang diterbitkan tahun 2016; perempuan diartikan sebagai 1. orang (manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui, wanita 2. Istri; bini 3. Betina (khusus pada hewan).

Bentuk kata perempuan sering dihubungkan dengan kata pu atau empu yang memiliki arti tempat kehormatan atau orang yang sangat dihormati. Sedangkan dalam pandangan para ahli, perempuan didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti yang dikemukakan oleh Faqih. Perempuan adalah manusia yang memiliki alat reproduksi seperti rahim, saluran untuk melahirkan, mereproduksi telur, memiliki vagina dan mempunyai alat menyusui. Perempuan juga memiliki sifat yang lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan (Fakih, 2012:8). Menurut Ibraham (2005), Ia mengatakan bahwa wanita adalah seorang manusia yang memiliki tendensi feminim yang mengandung daya tarik kecantikan.

Perempuan  yang  seringkali  dikatakan  sudah  bebas dan telah mengalami emansipasi, nyatanya saat ini perempuan justru terkekabg dengan adanya sistem kecantikan yang dibentuk oleh media massa.  Banyak  perempuan  yang mulai membenci dirinya sendiri karena tidak dapat tampil sebagaimana perempuan dalam media yang terkesan sempurna. Kebencian tersebut bukan tidak meungkin mengarah kepada hal-hal negatif seperti diet ketat, eating disorder, dan lain sebagainya hanya untuk memenuhi keingininannya untuk tampil cantik selayaknya tuntutan media  massa.  Lalu bagaimanakah makna kecantikan yang sesungguhnya?

Cantik bukan sebatas fisik. Kecantikan tak semata kualitas bawaan yang melekat pada seseorang, melainkan juga energi yang menyebar dan dirasakan di sekelilingnya. Dengan itulah kecantikan akhirnya menjadi berdampak. Cantik itu berani punya mimpi dan ambisi serta juga kemurahan hati dan empati. Sebab perempuan memang bukan pemandangan. Dan kecantikan, bukan untuk diperlombakan.

Perempuan pada hakikatnya adalah makna kecantikan itu sendiri. Karena pada dasarnya wanita adalah seorang manusia yang memiliki tendensi feminim yang mengandung daya tarik kecantikan. Cantik tidak selalu soal rambut lurus, kulit putih, hidung mancung dan tinggi semampai, tapi cantik selalu kembali dengan makna-makna kecantikan yang terpancar dari dalam diri seorang wanita. Walaupun pada dasarnya wanita yag memiliki kulit putih, rambut lurus, hidung mancung dan tinggi semampai pasti terlihat cantik dalam pandangan pertama. Maka ciptakanlah definisi cantik oleh dirimu sendiri tanpa harus memikirkan orang lain.

Sebagai perempuan yang menginginkan penerus bangsa yang berintelektual tinggi, sudah seharusnya untuk memiliki kecanggihan dalam berpikir tidak hanya memikirkan penampilan tapi juga memiliki jiwa intelektual. Jadilah wanita-wanita cantik dengan hakikatnya, yang terus memberikan motivasi bagi orang lain dan tentunya menjadi sumber kebaikan bagi seluruh golongan. Jadilah Kartini masa kini yang tak henti berjuang bagi keadilan sosial, yang cerdas dengan segala terobosannya dan tentu saja menjadi penulis handal untuk mencetak sejarah kenangan.. Dan tak lupa pula sebagai muslimah intelektual harus mengabdi kepada masyarakat.


Oleh: Sufiatun Handayani, Ketua Umum Kohati HMI Walisongo

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top