BIMA: KRITIK PEMERINTAH YANG ANTI KRITIK

0

 


Akhir-akhir ini yang tengah viral di kalangan masyarakat Indonesia adalah Bima Yudho Saputro. Remaja asal Lampung yang kini sedang menempuh pendidikan di Australia. Unggahan pada akun tiktoknya tentang “Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju” ramai diperbincangkan. Sebuah kritik untuk pemerintah Provinsi Lampung dengan pernyataan yang kontroversial.


Setelah unggahan tersebut viral, keluarga Bima yang berada di Lampung kena intervensi dan Pemerintah Lampung melakukan profiling. Menurut Bima, pemerintah Lampung sedang mencari-cari kesalahannya dan memaksa bungkam dengan kebobrokan yang ada.


Banyak remaja Lampung yang sigap menjaga rumah keluarga Bima. Mereka mendukung Bima sepenuhnya atas kritikan kepada Pemerintah Lampung. Banyak juga netizen yang mendukung lewat unggahan tiktok yang menandai akun Bima. Akibatnya, jalan di Provinsi Lampung kini sudah mulai dibangun. Seolah memang Pemerintah harus dikritik dengan cara seperti yang dilakukan Bima agar cepat melakukan tanggung jawabnya.


Sampai sekarang, Pemerintah Lampung memberitahukan bahwa kasus Bima ini masih diproses. Dalam beberapa unggahan tiktok Bima, ia mengatakan hal positive yang akan didapatkannya jika dia dijadikan tersangka lalu apply protection visa. Diantaranya, akan dilindungi hak-haknya sebagai permanent resident di Australia dan berpotensi mendapatkan 100% beasiswa tution fee dari Macuarie Uni Program Asylum Seeker.


Banyak yang mengatakan bahwa Bima adalah pahlawan Lampung karena berani mengkritik Pemerintah Lampung. Pemerintah yang mungkin kini semakin melalaikan tugas dan tanggung jawabnya. Bukan hanya pemerintah Lampung, namun juga Pemerintah Indonesia. Tugas pemuda Indonesia adalah agent of change, agen perubahan. Menyuarakan aspirasi masyarakat yang diinjak oleh pejabat.


Unggahan Bima tersebut sangat berpengaruh bagi Pemerintah Indonesia. Jika aksi demontrasi mahasiswa sekarang tidak ditanggapi, maka bisa memanfaatkan media sosial untuk mengkritik pemerintah Indonesia seperti yang dilakukan Bima. Bisa dibilang Bima adalah remaja yang memiliki mental sangat kuat. Apalagi keluarganya sekarang juga ikut diproses.


Kebanyakan, masyarakat enggan untuk megkritik langsung pemerintah karena takut terjerat hukum. Banyak pasal-pasal yang kini membatasi kebebasan berbicara masyarakat Indonesia. Banyak juga masyarakat yang justru tidak peduli dengan tujuan negara. Mau dibawa negara Indonesia itu terserah pemimpin negara. Jika dilogika, yang menggaji pemerintah itu sebenarnya masyarakat Indonesia.
Seharusnya, kita beramai-ramai memperkuat setiap lapisan masyarakat untuk mewujudkan negara maju. Jika tidak berani mengkritik, beri semangat kepada orang-orang seperti Bima. Memanfaatkan media sosial untuk mengkritik Pemerintah yang anti kritik. Karena sekarang, jika belum ada berita viral pemerintah juga akan diam di kursi jabatan.


Melalui kejadian-kejadian yang tengah viral kini, tugas netizen bukan hanya untuk menghujat namun juga bisa untuk memviralkan hal-hal yang salah. Hal itu akan sangat berpengaruh untuk pemerintah Indonesia. Jika masih banyak orang yang memilih bodo amat dengan kelalaian pemerintah, maka akan ada banyak orang cerdas yang memilih meninggalkan negara Indonesia. Karena mereka merasa tidak ada gunanya berjuang melawan pemerintah yang anti kritik. Apalagi masyarakat yang memilih diam tanpa melihat apa yang akan terjadi di masa depan.

Oleh: Laila Nurul Ainni, Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

 


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top