Gelar Simposium Kepemudaan, HMI Cabang Semarang Ajak Kader Berperan Menangkal Radikalisme

0



Puasa Ramadan tidak menyurutkan semangat puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang untuk mengikuti forum diskusi yang dikemas dalam agenda Simposium Kepemudaan pada Selasa (4/4/2023).


Agenda Simposium Kepemudaan HMI Cabang Semarang tersebut digelar di Hotel Candi Indah Kota Semarang dengan mengusung tema “Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme di Indonesia.”


Ketua Umum HMI Cabang Semarang Ilham Rosyid Hasibuan mengatakan bahwa adanya agenda-agenda seperti ini diharapkan memberikan dampak yang baik bagi mahasiswa, khususnya kader HMI untuk memperkuat spirit keislaman dan keindonesiaan.


“Adanya kegiatan seperti ini diharapkan bisa memberikan dampak baik, sumbangsih yang baik terlebih bagi kader HMI yang selalu menggantungkan semangat keislaman dan keindonesia,” ujarnya dalam sambutannya.


Menurut Rosyid, mahasiswa memilili peran penting untuk menangkal radikalisme. Oleh sebab itu pihaknya mengajak seluruh mahasiswa di Kota Semarang untuk bisa berkolaborasi bersama.


“HMI Cabang Semarang akan terus berkomitmen untuk menangkal paham radikalisme negatif dan berpotensi merusak keutuhan NKRI. Harapannya, kita semua bisa saling berkolaborasi,” kata mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang tersebut.


Dalam kesempatan ini, HMI Cabang Semarang menghadirkan tiga narasumber. Meliputi Presidium MD KAHMI Kota Semarang Jawade Hafidz, Anggota DPRD Kota Semarang Juan Rama dan Wasekjend Bidang PB HMI Cabang Semarang Sulaiman Yamlean.


Selanjutnya, memasuki acara diskusi dimulai dengan penyampaian materi dari Jawade Hafidz yang menjelaskan radikalisme dari sudut pandang filsafat. Jawade menjelaskan bahwa radikalisme harus dimaknai secara kontekstual.


“Selama ini publik menilai radikalisme hanya berdasarkan tekstual. Radikalisme sendiri memili arti mengakar. Radikalisme dapat dianalogikan seperti pisau, artinya radikalisme dapat dimaknai secara positif maupun negatif berdasarkan konteks kalimat dan narasinya,” paparnya.


Sementara Anggota DPRD Kota Semarang Juan Rama menjelaskan paham radikalisme dari sudut pandang kaum milenial. Dirinya pun mendorong adanya kolaborasi antara mahasiswa dengan perumus kebijakan publik seperti legislatif, perangkat daerah, dan lain-lain.


Pemerintah bersama masyarakat harus secara kolektif melawan paham radikalisme negatif. Menurutnya, partisipasi masyarakat khususnya generasi muda menjadi salah satu cara efektif dalam menangkal radikalisme negatif atau destruktif.


“Perlu adanya kontra narasi terhadap paham radikalisme negatif. Hal ini bertujuan untuk memberikan pencerdasan kepada masyarakat khususnya para pengguna media sosial tentang bahaya paham radikalisme destruktif,” jelas Juan Rama.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top