Proses Penciptaan Alam Semesta dan Ruh dalam Naskah Purwaning Jagat

0
Alwi Husein Al Habib, Presiden Monasmuda Institute Kabinet Nova, Guru Mulia Sekolah Alam Planet Nufo Rembang.

Pada umumnya, kita melihat proses terciptanya alam semesta lewat video dan tulisan yang dibuat para ilmuan yang telah melakukan penelitian selama beberapa abad terakhir. Informasi seputar alam semesta dapat kita temukan dengan mudah di era media komunikasi ini. Namun, jauh sebelum adanya tekhnologi informasi masyarakat memahami adanya proses penciptaan alam semesta dari cerita cerita yang diwacanakan secara turun temurun. Hal tersebut dapat kita temui dalam naskah naskah kuno salah satunya di dalam naskah Purwaning Jagat.

Naskah Purwaning Jagat adalah naskah yang memuat kisah kisah para raja di Jawa Barat beserta silsilah keturunannya sampai nabi Adam A.s. Di bagian pertama akan disuguhi sejarah penciptaan dunia dan ruh serta penciptaan Adam sampai raja raja di tatar Sunda. Naskah ini masih digunakan sebagai pegangan kuncen makam. Sehingga naskah asli tidak bisa diteliti, namun bisa meneliti dengan naskah yang telah di scan berbentuk pdf.

Naskah Purwaning Jagat ditulis menggunakan aksara Pegon dan berbahasa Jawa. Naskah tersebut merupakan gulungan sepanjang 6, 33 meter dengan lebar 18,3 cm menggunakan ruang tulisan bolak-balik. Berisi 421 halaman dengan 294 baris di halaman belakang. Pada halaman b terdapat ruang tulisan kosong sepanjang 85 cm.
Teks PJ yang terdiri dari tiga puluh sembilan episode mempunya interkoneksi satu sama lain dan saling melengkapi. Teks Purwaning Jagat menceritakan tentang proses penciptaan alam dunia, proses penciptaan ruh manusia, proses lahirnya Nabi Adam, banjir Zaman Nabi Nuh sampai kepada silsilah raja di tatar Sunda. Selain episode tersebut, ada juga episode sisipan berupa kisah Para Nabi, dan Sangkala Padak Tirtamarta Diparoqodi Sangara.

Di awal episode dijelaskan tentang penciptaan dunia yang diawali dengan pengenalan pengarang. Di awal episode ini juga kita dapat langsung menyimpulkan bahwa penulis merupakan seorang muslim. Terlihat dari teks yang tertulis di awal episode berupa kalimat basmalah.
Ieu kitab nu kaula wadana pansiun Rongga Hanapi

Bismillahirrahmanirrohim.

Hada purwaning jagat kang gumelar kabéh tatkala uwung-uwung awang-awang durung ana sawiji-sawijiLa ta’yun arané, goibul guyub arané, 

Naqtu goyibu arané iku. Maka ana karsa, ana kang kinarsakaken den arané ‘ayan sabitah arané iku. Maka ana warna ana rupa den arané alam arwah roh Idopi.

Dalam penggalan teks naskah Purwaning Jagat tersebut dijelaskan bahwa dunia berproses dalam beberapa fase. Mulanya, dunia diciptakan saat belum ada satupun mahkluk hidup. Yang maha hidup hanya Allah SWT. Fase ini dalam kitab Purwaning Jagat dinamai fase laa ta’yun, goibul guyub, atau naqtu Goibu. Nama fase ini diambil dari bahasa Arab yang berarti alam tidak terlihat atau ghoib. Karena sejatinya manusia memiliki akal Kasbi yakni tidak dapat mencapai hal hal supranatural seperti jin dan malaikat.

Apalagi dalam cerita ini, manusia belum tercipta. Alam sebelum terciptanya alam. 
Fase selanjutnya yakni fase kedua Allah memiliki kuasa dan kehendak untuk menciptakan ruh. Penciptaan ruh ini disertai penciptaan alam ruh. Ruh yang diciptakan pertama dinamai ruh Idopi. Kemudian ruh tersebut membelah menjadi empat bagian ruh yang masing masing menjadi sumber kehidupan bagi mahkluk lainnya. Alam ketika ruh terbelah ini dinamai alam Mitsal. Allah SWT melakukan sesuatu kepada ruh tersebut sampai ruh itu keluar cahaya dari masing masing bagian tubuhnya.

Diceritakan ruh yang pertama merupakan sumber ruh bagi Bumi, kayu, batu, laut serta gunung. Ruh ini bersumber dari kaki ruh Idopi. Ruh yang kedua sebagai sumber bagi Arsy, surga, neraka, bulan, bintang dan matahari. Ruh ini berasal dari perut ruh Idopi. Ruh yang ketiga merupakan sumber ruh bagi jin, malaikat, dan manusia. Ruh ini bersumber dari dada ruh Idopi. Terakhir ruh yang merupakan sumber ruh para nabi. Keluar dari kepala ruh Idopi.

Dengan demikian, jelas dalam kitab Purwaning Jagat ruh Idopi merupakan asal mula seluruh ruh yang ada. Allah SWT menjelaskan dalam Alquran bahwa penciptaan alam semesta begitu mudah semudah Allah mengucapkan “Kun” maka “fayakun. Dalam surat al-an’am ayat 75 Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan alam semesta berupa isinya.

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ وَيَوْمَ يَقُوْلُ كُنْ فَيَكُوْنُۚ قَوْلُهُ الْحَقُّۗ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِۗ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan, “Jadilah,” lalu terjadilah, dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Q.S Al-An’am [6] : 73 
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top