Mengenal Teori Semantik Toshihiko Izutsu

0
Toshihiko Izutsu mencoba membiarkan Al Quran berbicara sendiri melalui penerapan analisis semantik. Dengan menyelidiki informasi yang dihasilkan dari ayat-ayatnya sendiri, Al-Qur'an digunakan sebagai objek untuk menafsirkan konsep-konsepnya. Studi ini sangat berharga dalam memberikan pengetahuan menyeluruh tentang interpretasi dan makna gagasan tertentu. Kosakata yang digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur'an mengandung ide dasar.

Tiga kategori terminologi dapat ditemukan dalam Al-Qur'an. Kosakata jenis pertama hanya memiliki satu arti, jenis kedua memiliki dua arti, dan jenis ketiga memiliki beberapa arti tergantung pada konteks dan struktur kalimat. Izutsu pertama-tama meneliti makna-makna yang melekat pada setiap ayat Al-Qur'an untuk mendapatkan pengertian fundamental yang luas. Dia melakukan ini dengan menggunakan strategi semantik yang meliputi:

A. Makna Dasar dan Makna Relasional

Makna dasar pada dasarnya adalah makna yang dihubungkan dengannya dimanapun dia dipakai. Sebenarnya, kamus bahasa Arab tradisional dan modern dapat digunakan untuk menentukan makna inti. Selain itu, puisi Arab dapat digunakan sebagai sumber. Misalnya, dalam bahasa Indonesia kata al-kitâb berarti kitab atau buku. Kapan pun kata "kitab" digunakan, baik di dalam maupun di luar Al-Qur'an, gagasan tentang sebuah kitab tetap ada karena tetap mempertahankan makna aslinya.

Sebaliknya, sebuah kata memperoleh arti baru ketika digunakan bersamaan dengan kalimat lain. Izutsu menggunakan metode analisis sintagmatik dan analisis paradigmatik untuk menyelidiki makna relasional.

1. Analisis Sintagmatik

Menemukan makna sebuah kata adalah tujuan dari analisis sintagmatik yakni dengan cara berfokus pada kata-kata, baik yang muncul sebelum dan sesudah kata-kata, yang sedang dibahas di bagian tertentu. Makna sebuah kata akan dibentuk oleh kata-kata tersebut. Model yang digunakan dalam penerapan analisis paradigmatik meliputi pencarian anonimitas atau sinonimitas. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengganti beberapa kata atau konsep dengan yang lain.

2. Analisis Paradigmatik

Pendekatan analisis paradigmatik merupakan salah satu cara untuk mencari keterpaduan konsep hubungan makna antara satu konsep dengan konsep lainnya. Analisis ini memiliki pemahaman untuk mengetahui posisi konsep yang memiliki makna yang lebih luas dan posisi konsep yang memiliki makna yang lebih sempit, Akibatnya, akan menghasilkan pemahaman menyeluruh yang komprehensif dengan pandangan dunia (worldview) Al-Qur'an.

B. Makna Sinkronik dan Diakronik

Sinkronik mengacu pada makna kata dalam sistem kata statis yang tetap atau tidak berubah. Sedangkan perspektif diakronik pada linguistik menekankan pada konsep waktu. Hal ini menunjukkan bahwa suatu makna dapat berubah sepanjang waktu sejalan dengan wilayah, masyarakat, dan waktu tertentu. Toshihiko Izutsu menyederhanakan masalah ini dengan mengklasifikasikan penggunaan terminologi ke dalam periode pra-Qur'an (Jahiliyah), Qur'an, dan pasca-Qur'an.

C. Weltanschauung

Tujuan dan kesimpulan penelitian ini didasarkan pada gagasan Weltanschauung. Izutsu mendefinisikan weltanschauung sebagai perspektif tentang dunia yang dipegang oleh mereka yang berbicara dan berpikir dalam bahasa itu, serta persepsi dan interpretasi mereka terhadap lingkungan terdekat mereka.
Kata kunci, kata fokus, domain semantik, dan weltanschauung adalah istilah yang sering digunakan dalam semantik Izutsu. Faktor utama dalam membangun kerangka konseptual dasar dari weltanschauung Alquran, atau pandangan dunia, adalah penggunaan kata kunci. Kata-kata fokus adalah istilah yang secara khusus mengidentifikasi dan menggambarkan wilayah konseptual yang relatif otonom dan berbeda dalam kosa kata yang lebih luas. Mereka juga pusat konseptual dari banyak kata-kata ini. Fokus berfungsi sebagai konsep menyeluruh. Bidang semantik, di sisi lain, adalah wilayah yang diciptakan oleh beragam hubungan antara kata-kata dalam suatu bahasa. 

Tujuan semantik Izutsu yaitu memunculkan tipe ontologi hidup yang dinamis dari Al-Qur'an dengan penjelasan analisis dan metodologis terhadap konsep-konsep pokok yang tampaknya memiliki peran menentukan dalam visi Qur’ani terhadap alam semesta, sedangkan weltanschauung (worldview) merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai.

Sebagai contoh metode semantik Izutsu adalah bahasan kata kufr. Konsep kufr menjadi kata fokus yang mengatur seluruh bidang semantik yang terdiri dari kata-kata kunci, yang masing-masing dengan caranya sendiri yang unik dan dari sudut pandang tertentu melambangkan ciri penting pemikiran Al-Qur'an. Istilah lain yang berhubungan dengan kata kufr adalah wilayah semantiknya. Kosakata lain yang mengitarinya dalam diagram yang menunjukkan keterkaitan adalah kata-kata kunci yang menandai aspek-aspek khusus dan parsial dari konsep kufr itu sendiri atau kata kunci yang mewakili konsep-konsep yang erat kaitannya dengan kata kufr dalam konteks Al-Qur'an.

Toshihiko Izutsu menggunakan konsep seperti sinkronik dan diakronik dalam penelitian tambahannya yang berhubungan dengan semantik historis, atau terminologi sejarah, yang ditemukan dalam Al Qur'an. Istilah "sinkronik" mengacu pada kerangka waktu di mana sebuah kata diciptakan dan kemudian berkembang lebih lanjut untuk menghasilkan sistem kata statis. Dengan sudut pandang ini, akan jelas bahwa ketika unsur-unsur baru memasuki suatu bahasa, unsur-unsur lama yang sudah ada di dalamnya akan muncul ke permukaan.

Diakronik, disisi lain, adalah perspektif tentang bahasa yang secara teori berkonsentrasi pada konsep waktu. Akibatnya, kosakata menciptakan sekelompok kata yang berubah dan berkembang secara bebas dengan caranya sendiri yang unik. Ada kemungkinan bahwa kosakata secara keseluruhan mengandung arti yang penting bagi kehidupan orang-orang di beberapa titik, tetapi di lain waktu istilah tersebut dapat mengalami distorsi makna sebagai akibat dari pengenalan kata-kata baru. Selain itu, sebuah kata dapat bertahan lama di benak penggunanya.
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top