Semarang – Dalam
peringatan Hari Nelayan yang jatuh tanggal 6 April 2022, Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang Semarang turut ambil bagian. Rangkaian kegiatan yang digelar
oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang bersama kelompok nelayan Kelurahan
Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Walaupun
berlangsung pada bulan Ramadan, kemeriahan acara tidak terasa pudar. Peringatan
Hari Nelayan dilangsungkan pada hari Selasa dan Rabu, 5 dan 6 April 2022. Pada
hari pertama, diadakan Lomba Memancing, Wisata Naik Perahu, serta Bersih –
Bersih Kampung Nelayan dan Sungai Banjir Kanal Timur (BKT). Keesokan harinya
berlanjut dengan Upacara Hari Nelayan, Pembacaan Pernyataan Sikap Nelayan Tambakrejo,
Sarasehan, Doa Bersama, dan ditutup dengan Buka Puasa Bersama. Kegiatan tahunan
kelompok nelayan Tambakrejo tersebut turut dihadiri beberapa organisasi
kepemudaan, organisasi pecinta alam, dan elemen masyarakat.
Puncak acara
jatuh pada hari Minggu, 6 Oktober 2022 dengan Upacara Hari Nelayan. Berbeda
dengan upacara pada umumnya, nuansa maritim disisipkan dengan mengajak peserta
melakukan apel diatas perahu nelayan yang dijajar di aliran Sungai BKT. Perahu
ditata melingkari pasak yang ditempel bendera merah putih. Terlihat juga banyak
atribut bendera maupun emblem Kesatuan
Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan paguyuban nelayan setempat.
Prosesi upacara
berlangsung khidmat. Layaknya upacara hari kemerdekaan, peserta menyanyikan
lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Pembacaan Pernyataan Sikap Nelayan
Tambakrejo terkait keberpihakan kebijakan pemerintah. Pasca pernyataan sikap,
agenda dilanjutkan dengan melakukan konvoi perahu sepanjang daerah aliran
sungai (DAS) BKT menuju arah Laut Jawa.
Sepanjang perjalanan
konvoi, tampak banyak aspek yang perlu dibenahi. Pertama, banyaknya sampah
plastik yang mengapung di DAS dan tepian sungai. Kemudian, tempat pelelangan
ikan (TPI) di dekat dermaga terlihat jauh dari kata layak. Pun dari kejauhan
membumbung tinggi asap dari cerobong asap industri di dekat Pelabuhan Tanjung
Mas. Dari perjalanan ini, penulis melihat kondisi lingkungan dan perekonomian
masyarakat nelayan pesisir masih minim perhatian dari otoritas terkait.
Berangkat dari keresahan ini, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Semarang, Adiyaksa Rahman Firdaus, menjalin komunikasi intens dengan beberapa warga nelayan di Kelurahan Tambakrejo untuk mengetahui kondisi dan perkembangan masyarakat sepanjang pandemi covid-19. Peringatan Hari Nelayan ini menjadi momentum awal dalam ikhtiar memberi nilai tambah bagi kondisi lingkungan, perekonomian, serta dukungan moril.***