Kepemimpinan Managemen dan Organisasi (Part 1)

0
Oleh: Alwi Husein Al Habib, Kabid PA HMI Cabang Semarang

Disampaikan saat menjadi pemateri LK1 HMI Kom. Ekonomi Sultan Agung (23/10/22)

Kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi orang lain. Pengaruh yang tercipta bisa berupa pengaruh baik atau pengaruh buruk. Untuk menghindari pengaruh buruk itu, maka kita mesti tahu filosofi dari kepemimpinan.

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pemimpin berarti orang yang memimpin dan bertanggungjawab atas kelompok atau organisasi yang dipimpinnya. Selain kelompok atau organisasi, dalam skrup paling kecil, kita merupakan individu pemimpin yang memimpin diri kita sendiri. Maka, sebutan bagi anatomi tubuh kita adalah anggota badan. Sedangkan pemimpinnya adalah kita sebagai individu yang menyeluruh. 

Senada dengan hal itu, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda;

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ. فَالإمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ.

 
Dari Abdullah, Nabi ﷺ bersabda:

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

Hadis tersebut menyampaikan dengan sangat detail bahwa setiap individu merupakan pemimpin minimal pemimpin atas dirinya sendiri. Sesuai dengan jabatan dan amanah yang ia dapat, maka ia juga bertanggungjawab atasnya.

Menarik jika kita mengulas sedikit hadis tersebut dari sudut pandang filologi. Dalam bahasa arab, pemimpin disebut sebagai raa’in (رَاعٍ) sedangkan yang dipimpin disebut sebagai ra’iyyat yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi rakyat. 

Namun secara bahasa, kata Raa’in ini memiliki arti literal yakni penggembala. Itu berarti ra’iyyat adalah gembalaan. Rakyat adalah kumpulan hewan ternak berupa sapi, domba, unta, dll yang digembala pemimpin. 

Mengapa kontruksi kata pemimpin diambil dari kata penggembala? Hal ini dikarenakan sesuai dengan paradigma masyarakat Arab pada saat itu yang menjadikan aktivitas menggembala sebagai latihan kepemimpinan. Dengan menggembala, kita bisa belajar kepekaan dan mengatur. Peka terhadap apa yang dialami oleh gembalaan, karena pada dasarnya hewan ternak tidak menyampaikan apa yang dia rasakan. Kemudian belajar mengatur supaya domba domba berjalan menuju ladang yang dipenuhi rerumputan hijau. Dalam perjalanan menuju ladang, penggembala harus memproteksi gembalaannya supaya tidak keluar jalur, memakan tanaman orang atau tanaman beracun. 

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari menggembala berupa kesabaran, ketekunan, keteguhan, dan managemen. Bahkan Nabi SAW mengatakan bahwa sebelum mengutus menjadi seorang nabi, semua nabi pernah menggembala. Hal ini sebagai dasar kepemimpinan para Nabi.

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبيِّ صلى الله عليه وسلم قال: "ما بَعَثَ اللهُ نبياً إلا رَعَى الغَنَمَ"، فقالَ أصحابُهُ: وأنتَ؟، قال: "نعم، كُنتُ أرعَاها على قَرَارِيطَ لأهلِ مكةَ".  
[صحيح] - [رواه البخاري]

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Tidak seorang pun yang diutus oleh Allah sebagai Nabi, melainkan ia pernah menggembala kambing." Para sahabatnya bertanya, "Anda juga?" Beliau menjawab, "Ya, aku pun pernah menggembala kambing penduduk Mekah dengan upah beberapa qirāṭ." 

Paradigma mengenai pemimpin adalah penggembala, kemudian menginspirasi Sunan Kalijaga untuk membuat syair lir ilir yang sangat terkenal. Dalam liriknya disebutkan “Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi”. Cah angon (si anak gembala) atau penggembala yang dimaksud adalah pemimpin yang mampu membawa gembalaannya dalam jalan yang benar. Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang buahnya memiliki gerigi lima buah yang digambarkan lima Rukun Islam.




Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top