HMI dan KOHATI Cabang Semarang Sukses Laksanakan Acara Peringatan Maulid Nabi dan HSN

0
SEMARANG – HMI dan KOHATI Cabang Semarang berkolaborasi mengadakan peringatan Maulid Nabi sekaligus Hari Santri Nasional (HSN) 2022. 

Untuk memperingati Maulid Nabi dan HSN, HMI dan KOHATI Cabang Semarang mengadakan lomba-lomba, yaitu lomba menulis, lomba pidato, dan lomba bersholawat. Lomba pidato dan lomba menulis di-handle oleh HMI Cabang Semarang, sedangkan lomba bersholawat di-handle oleh KOHATI Cabang Semarang. 

Selain mengadakan lomba-lomba, dua organisasi mahasiswa Islam itu juga mengadakan pengajian bertema "Santri Teladani Nabi" dengan pemateri Dr. H. A. Hasan Asy'ari Ulama'i, M.Ag., pengurus PW Muhammadiyah Jateng sekaligus dosen pasca-sarjana UIN Walisongo Semarang, di Masjid Nurul Ilmi Sampangan (berada tepat di samping Sekretariat HMI Cabang Semarang) pada 22 Oktober 2022 pukul 19.30 - 22.00 WIB.

Pengajian itu diikuti oleh seluruh kader HMI dan juga pondok-pondok pesantren mahasiswa yang ada di Kota Semarang. Adapun pondok-pondok pesantren yang diundang itu adalah PP. Monash Institute, PP. Bina Insani, PP. Riset al-Muhtada, dan PP. Ibnu Hajar. Selama pengajian berlangsung, para hadirin mendengarkan dan menyimak ceramah dengan khidmat. 

Sirojul Munir menjelaskan bahwa pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi dan HSN itu sengaja dilaksanakan dengan tanpa pembacaan Maulid Barzanji atau Maulid Diba'i, karena ada pertimbangan tertentu. 

"Kami sengaja mengadakan acara peringatan Maulid Nabi ini dengan tanpa pembacaan Maulid Barzanji maupun Diba'i. Sebab, berdasarkan survey kecil-kecilan kami, orang-orang yang mengikuti dan bahkan juga yang membaca Barzanji atau Diba'i sekalipun, ternyata mereka banyak yang tidak paham dengan apa yang mereka baca. Akibatnya, banyak di antara mereka yang hanya plonga-plongo mendengarkan, dan akhirnya mengantuk. Ngga ada ilmu yang mereka dapatkan. Hal itu karena pada dasarnya, mereka tidak menguasai bahasa Arab. Padahal, kitab Maulid Barzanji dan Diba'i itu ditulis dalam bahasa Arab. Kalau ngga tahu bahasa Arab, ya ngga paham maksudnya," jelas ketua panitia itu. 

"Oleh karena itu, kami mengundang pemateri yang mumpuni dalam bidangnya untuk menjelaskan kisah hidup dan keteladanan Nabi Muhammad saw. yang patut dicontoh oleh seluruh umatnya, khususnya, dalam hal ini, oleh santri. Sebab, esensi Maulid Nabi sesungguhnya adalah bagaimana kita dapat meneladani kisah dan perjuangan Nabi Muhammad saw.," pungkasnya.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top