Bahaya Perubahan Iklim Kian Nyata: Apakah Penanggulangannya Sia-Sia?

0

 


Dampak perubahan iklim kian nyata. Pemanasan global akibat meningkatnya emisi karbon banyak menghentikan produksi manusia sebab bencana. Pemerintah lewat UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan bila perubahan iklim merupakan, “proses berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.”


Tercatat pertengahan Juli 2022, kawasan Eropa terancam dengan gelombang panas ekstrem (20/07/2022). Suhu di wilayah Eropa Barat seperti Inggris, Portugal, dan Jerman bahkan sempat menyentuh angka 40 derajat Celsius. Di Perancis, kebakaran berulang kali terjadi dan menghanguskan 19.300 hektare kebun anggur di Gironde. Akibatnya, 34.000 orang dievakuasi dari kediaman mereka.


Jika ditarik ke belakang, banjir rob menerjang kawasan Pantai Utara Jawa mulai dari Rembang, Pati, Demak, Semarang, Pekalongan, hingga Tegal (23/05/2022). Imbasnya pun merembet pada kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan meliburkan karyawannya untuk membersihkan air berlumpur, evakuasi aset berharga, dan mencegah berjangkitnya penyakit yang dapat timbul. Berikut akan dibahas upaya penanggulangan perubahan iklim oleh pemerintah.


Pertama, transportasi. Kebijakan pemerintah mengintegrasikan moda tranportasi umum, pembangunan infrastruktur kendaraan listrik, menerapkan hidup sehat lewat bersepeda, dan mencabut subsidi BBM secara perlahan bermuara pada tujuan menggantikan energi fosil sebagai bahan bakar kendaraan masyarakat. Mengapa kendaraan listrik? Dari sistem pembakaran, penggunaan listrik tentu akan menekan emisi gas buang yang dihasilkan. Serta, bahan bakar fosil yang diprediksi Kementerian ESDM habis pada 2040 akan perlahan mendapat alternatif. Pembangunan infrastruktur memang masih terkendala pembiayaan, pertimbangan lingkungan hidup, dan penyerapan tenaga kerja.


Pengawalan kita sebagai bagian dari masyarakat hendaknya diarahkan kesini. Kemudian, air. Public goods yang satu ini memang tesedia melimpah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Selain makan dan minum, kebutuhan mandi, cuci, dan kakus memerlukan air bersih yang mengalir. Yang sering timbul adalah, krisis air bersih di negeri kita yang notabene mendapat curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun. Dalam kurun waktu sebulan, masyarakat beberapa daerah di Indonesia kesulitan mendapat air bersih. Warga desa pun harus rela mengantri mobil tangki air keliling di Jember dan Lumajang, Jawa Timur; Kotawaringin Timur, Kaimantan Tengah; dan Banggai, Sulawesi Tengah. 3 Sering pula kita mendapati analisis pakar bahwa ancaman dari air sebab perubahan iklim menimbulkan pertanyaan seputar inovasi pada irigasi, pengurangan eksploitasi air tanah.


Melihat fenomena tersebut, Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Semarang menghadirkan Diskusi Rutin Pembangunan Daerah #1 yang diselengarakan pada hari Sabtu, 30 Juli 2022. Harapannya melalui diskusi ini dapat memunculkan langkah sistematis menganggulangi dampak perubahan iklim yang nyata di Indonesia. (ARF)***

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top