Apa Sih Makna Jilbab Itu?

0
Assalamualaikum wr wb. Readers, gimana kabarnya? Aku harap baik ya. Satu pertanyaan untuk mengawali tulisan ini, sudahkah kamu berjilbab? Kalau sudah alhamdulillah semoga istiqomah ya kalau belum yuk bisa mulai dari sekarang. Eitss kecuali Ikhwan ya. Ngomongin Jilbab sebenernya jilbab tuh apa sih? Kita sering dengerin kata jilbab,hijab, dan kerudung namun tak semua orang mampu membedakan ketiga kata tersebut. 
Banyak masyarakat luas menganggap bahwa hijab dan jilbab adalah kain yang dijahit dan digunakan Wanita Muslimah untuk menutup aurat. Sedangkan kerudung merupakan selendang yang tidak dijahit dan hanya digunakan untuk penutup kepala saja bahkan orang non-muslim boleh menggunakannya. Inilah pandangan masyarakat umum yang keliru mengenai perbedaan dari Ketiga kata tersebut. 
Berdasarkan definisi Bahasa arab yang pertama hijab diambil dari kata hijaban yang memiliki makna penutup atau penghalang. Kedua, pada kata jilbab diambil dari kata jalabib yang memiliki makna sesuatu yang digunakan untuk menutup sesuatu dan ini berkaitan dengan Batasan menutup aurat. Yang ketiga, khimar atau biasa kita sebut kerudung memiliki makna kain yang digunakan untuk menutup kepala, leher, maupun dada. 
Berdasarkan ayat alquran Perbedaan hijab, jilbab, dan kerudung ada di dalam Al-Quran. Perintah menggunakan hijab terdapat pada Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 53 yang turun ketika Nabi mengadakan resepsi pernikahannya bersama Zanab binti Jahsy, dan membuatkan tabir atau tirai yang menjadikan pembatas atau hijab. Selanjutnya untuk perintah kepada seluruh wanita muslimah untuk menggunakan jilbab ada pada surat Al-Ahzab ayat 59.
Jilbab yang dimaksudkan adalah sesuatu yang lebih besar dibandingkan dengan khimar atau kerudung. Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwa hijab belum tentu jilbab, tapi jilbab sudah pasti hijab. 
Sekarang tau kan makna dari ketiga kata tersebut. Makna lain bahwa fungsi jilbab merupakan simbol agar kita mudah dikenali sebagai Wanita Muslimah.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab ayat 59)
 Dizaman modern ini sudah banyak yang menggunakan jilbab sebagai trend bahkan fashion agar orang yang berjilbab tidak dipandang kuno dan klasik. Namun fungsi dari jilbab yang tadinya menutupi malahan berubah menjadi menampakkan. Bukan berarti orang berjilbab gaboleh tampil modis, hanya saja berjilbab juga ada aturannya secara syariat. 
وَقُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ وَلۡيَـضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ النِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِاَرۡجُلِهِنَّ لِيُـعۡلَمَ مَا يُخۡفِيۡنَ مِنۡ زِيۡنَتِهِنَّ‌ ؕ وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.
Dalam petikkan alquran surat an-nur ayat 31 dikatakan bahwa dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Lalu apa maksud dari yang biasa terlihat? Apakah yang dimaksud adalah tubuh perempuan? Atau aksesoris yang biasa digunakan seperti make up? Coba kita fokus pada petikan “yang biasa terlihat ” para ulama berpendapat bahwa yang biasa keliatan adalah pakaiannya artinya menurut ibnu mas’ud semua tubuh wanita memang harus ditutup tidak boleh diperlihatkan kecuali pakaian luarnya yang memang bisa dilihat orang lain 
Tapi sebenarnya jilbab itu wajib ga sih? Di penggalan pada terjemahan surat Al-ahzab dan Annur tidak ada kata-kata wajib. Memang benar pada terjemahan tidak ada kata-kata mewajibkan namun perlu diingat temen-temen bahwa terjemahan ayat alquran itu tidak membawa hukum fiqih tapi hanya menampilkan makna tekstual dari rangkaian kata yang diterjemahkan. Maka di usul fiqih ada kaidah setiap perintah sifatnya wajib jadi pada surah An nur menerintahkan untuk berjilbab maka sifatnya wajib.
Sekarang ada lagi orang beranggapan ga papalah berjilbab dari pada ga sama sekali. Oke fine cuman kalau bisa dilakukan dengan benar kenapa tidak perbaiki dari sekarang? Toh kita berjilbab karena semata-mata untuk mentaati perintah Allah jadi harus sesuai dengan aturan yang benar dong. 
Lalu gimana nih yang sudah berjilbab dengan benar tapi kok masih pacaran? Udah pakai cadar tapi kok ahli maksiat?. Eitss tunggu dulu berjilbab itu suatu bagian dari pada ibadah yang wajib dilakukan bagi setiap Muslimah, namun jangan samakan berjilbab dengan akhlak. Memakai jilbab adalah suatu keharusan namun bukan berati akhlaknya pasti baik. Jika kita berjilbab dan berakhlak baik maka terhitung 2 kebaikan namun jika kita berjilbab tapi masih maksiat maka kita mendapatkan 1 kebaikan tapi juga 1 keburukan. Wallahu’alam bisawwab.

Oleh: Alien Uis Wigati, Departemen PU HMI Cabang Semarang 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top